- Efektifkan Pengurusan SIKA, Kilang Pertamina Unit Balikpapan Resmikan Shelter SIKA Satelit
- Tugu Jam Pemkot
- Akibat Galian Pipa Gas,Pipa PDAM Km 5,5 Jebol
- Dewan Minta Pemkot Bersama Bulog Gelar Operasi Pasar
- 12 Tim Siap Tampil Lomba Gerak Jalan
- Wali Kota Beri Solusi Sementara bagi Warga GPA
- Residivis Kambuhan Dituntut 2 Tahun Penjara
- Akibat Tidak Terima Keluarga Dilecehkan
- Kebakaran di Transad, Dua Lansia Tewas
- Puskesmas Prapatan PSN DBD di RT 27

IDI Ungkap Indikator Indonesia Bisa Lepas Masker

CEGAH CORONA:IDI menegaskan apabila capaian vaksin booster telah tercapai maka masyarakat bisa membuka masker.
JAKARTA-Penerapan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 seperti pakai masker, jadi sorotan publik. Melihat situasi melandai, banyak yang bertanya kapan Indonesia bisa lepas makser?. Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Adib Khumaidi memberikan penjelasan bahwa situasi belum siap (layak) untuk melepas masker. Menurutnya Indonesia harus memenuhi indikator-indikator yang telah ditetapkan seperti capaian vaksinasi booster. Menurutnya Indonesia tengah mengupayakan vaksinasi dosis ketiga ini dan dosis booster kedua (dosis keempat), memberikan perlindungan tambahan untuk masyarakat.
"Kita lihat tadi kalau indikatornya sudah tercapai termasuk yang belum kita capai adalah Booster. Vaksin booster khusus untuk semua masyarakat ya bukan untuk kelompok-kelompok tertentu termasuk juga, nanti ada juga Booster kedua," jelas dr Adib Khumaidi, SpOT di Gedung Dr R Soeharto, Kantor PB IDI, Jakarta Pusat Senin (26/9).
Menurut dr Adib vaksinasi booster menjadi indikator dasar kebijakan kedepannya oleh pemerintah. Sebab booster juga bisa berkaitan dengan aturan PCR atau antigen, yang diketahui sebagai syarat dalam beraktivitas maupun perjalanan.
"Ini menjadi satu indikator yang harus dijadikan dasar untuk menyatakan sebuah kebijakan baik. Itu kebijakan berkaitan dengan masker dan berkaitan juga dengan pemeriksaan PCR atau antigen harus jadi indikator-indikator yang tadi," katanya. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI, Dr Erlina Burhan kalau pelonggaran Prokes perlu disikapi dengan hati-hati. Di mana ia menilai ada dua indikator dilihat yaitu capaian vaksinasi dan transmisi Covid-19. Erlina melihat kemungkinan lepas masker ada, namun harus memenuhi indikator -indikator tersebut. "Saya ingin kita tetap hati-hati, kemungkinan lepas masker ada," ujar Dr. dr. Erlina Burhan, MSc., Sp.P.(K), Dokter Spesialis Pulmonologi dan Pengobatan Pernafasan dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam Webinar Vaksinasi Booster di Gedung Astrazeneca, Kamis (15/9) lalu.(net/vie)
